Contoh Makalah Bahasa Indonesia

RECEIVER UNTUK MENANGKAP SIARAN TELEVISI AGAR LEBIH JERNIH
 
BAB I
PENDAHULUAN

   A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat. Seperti halnya di dalam dunia pertelevisian. Untuk saat ini, televisi dapat dijumpai dimana saja, baik melalui media online seperti streaming di website yang tentunya membutuhkan banyak kuota untuk melakukan streaming tersebut dan cara yang lain, yaitu dengan cara menembakkkan ke yang satelit dengan media parabola dan juga melalui media tanah atau yang disebut terestrial. Dengan metode melihat siaran televisi melalui satelite para penonton bisa menikmati siaran yang tentunya lebih jernih ditimbang menangkapnya melalui antena terestrial dan juga melalui media streaming yang membutuhkan banyak kuota internet.
Salah satu pengaruh dampak dari siaran televisi yang diterima tidak jernih, yaitu dapat merusak mata dan juga pendengaran karena siaran yang ditonton gambarnya tidak jelas dan juga kualitas suara kurang enak untuk didengar. Maka dari itu, teknologi receiver untuk meningkatkan kualitas siaran televisi ini diperlukan.
Melihat permasalahan yang terjadi di dunia pertelevisian yang khususnya masalah kualitas televisi baik gambar maupun suara, maka dengan kehadiran alat untuk memperjernih kualitas siaran televisi ini cukup penting. Dengan adanya alat ini, manusia disuguhkan tayangan yang lebih jernih dan mempunyai banyak channel televisi ketimbang menggunakan antenna terestrial yang kualitas gambar dan suara yang kurang enak dan terbatasnya channel yang ditayangkan.
   B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah cara kerja dari receiver televisi? 
   C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui cara kerja dari alat receiver televisi sebagai penjernih kualitas siaran 
   D.    Manfaat Penelitian
1.      Teoritis
a.       Hasil penelitian ini dapat dipublikasikan di blog.
2.      Praktis
a.       Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat yang ingin membuat alat receiver televisi.
 
 BAB II
LANDASAN TEORI
   A.    Antena
Antena merupakan salah satu komponen atau elemen terpenting dalam suatu rangkaian dan perangkat elektronika yang berkaitan dengan frekuensi radio ataupun gelombang elektromagnetik.[[1]] Ada beberapa jenis antena yang beredar di pasaran Indonesia yaitu ada antena terestrial yang gunanya untuk menangkap siaran televisi yang berada di dalam bumi dan ada juga antena parabola yang gunanya untuk menangkap siaran yang berada di satelit.
Dalam praktiknya, antena telah dikembangkan menjadi lebih canggih seperti antena parabola yang menangkap sinyal dari satelit langsung. Didalam sebuah antena parabola terdapat suatu alat yang dimanakan receiver. Fungsi dari alat receiver yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.[[2]]
         Kinerja dari antena televisi yaitu untuk menangkap siaran televisi dalam bentuk gelombang elektromagnetik secara nirkabel. Cara kerja dari antena terestrial televisi yaitu antena mengambil sinyal dari pemancar yang dipancarkan biasanya di dataran tinggi, kelemahan dari antenna ini semakin jauh pemancar maka sinyal akan sulit diperoleh tidak seperti antenna parabola yang sinyalnya diambil dari satelit dan cara memasangkannya pun sangat mudah.

   B.     Receiver
Receiver digital parabola adalah salah satu alat untuk mengkonversi signal satelit yang diterima LNB sehingga bisa ditampilkan dalam bentuk audio dan visual melalui televisi. Itulah mengapa kita bisa menikmati siaran channel local maupun luar negeri dirumah meski jauh dari signal VHF maupun UHF. Karena pada dasarnya dengan receiver inilah sebagai alternative untuk menonton TV local untuk daerah yang diluar jangkauan pemancar UHF.[[3]]
Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus piringan tersebut. Di titik fokus tersebut ditempatkan sebuah alat yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat di titik fokus dan mengubahnya menjadi low-noise block downconverter (LNB). LNB mengubah sinyal dari gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band atau Ku-band menjadi L-band. Antena parabola untuk penyiaran langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.[2]

C.    Televisi
Menurut Effendy[[4]] yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.
Komunikasi massa dengan media televisi merupakan proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Kelebihan media televisi terletak pada kekuatannya menguasai jarak dan ruang, sasaran yang dicapai untuk mencapai massa cukup besar. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan sangat cepat.[[5]]
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di tembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Piksel warna (merah, hijau, biru) inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.[[6]]

BAB III
 
PEMBAHASAN
Dalam prinsip kerja dari receiver televisi untuk memperjernih kualitas siaran televisi. Setelah di uji coba di lapangan terbukti alat ini dapat memperjernih kualitas siaran baik gambar maupun suara. Dan dalam uji coba tersebut, alat ini dapat menangkap channel dari luar negeri yang sebelumnya tidak ada di Indonesia.
Receiver mengandalkan sinyal dari satelit yang dipancarkan dari luar angkasa. Alat ini akan bekerja apabila posisi dalam pemasangan sudah benar dan lurus dengan satelit dan apabila tidak maka alat ini akan tidak bekerja.
Gambar 3.1 Cara menghubungkan receiver ke antenna parabola dan TV[[7]]

Dari gambar tersebut, adapun cara – cara pemasangan receiver yaitu sebagai berikut:[[8]]
·         Pastikan TV dalam mode AV
·         Pasang kabel AV out rx ke AV in TV
·         Pasang juga kabel antenna parabola ke receiver
·         Hubungkan masing – masing steker ke arus listrik
·         Selanjutnya hidupkan

BAB IV
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan pada uraian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan maupun di pegunungan yang minim sinyal televisi. Alat ini juga dapat tidak akan merusak mata karena alat ini dapat menerima sinyal dengan baik dari satelit. Cara kerja dari alat ini sangat mudah dipahami.
B.     Saran
Berdasarkan pada uraian pembahasan pada hasil penelitian ini, maka pembaca yang ingin melakukan kajian serupa disarankan untuk menjadikan penelitian ini sebagai referensi. Selain itu, hasil penelitian ini dapat sebagai acuan bagi masyarakat yang ingin membuat alat receiver televisi dan juga sebagai alat untuk memperjernih kualitas siaran televisi.
  
DAFTAR PUSTAKA


[[1]] Dickson Kho. 2016. “Pengertian Antena dan Parameter Karakteristiknya” dalam
http://teknikelektronika.com/pengertian-antena-parameter-karakteristiknya/ diakses pada 18 Desember 2016.
[[2]] Anonymous. 2016. “Antena Parabola” dalam
[[3]] Mas Putz. 2016. “Perbedaan Receiver Digital Parabola Mpeg2, Mpeg4 dan HD”
dalam http://www.masputz.com/2015/06/perbedaan-receiver-digital-parabola.html diakses pada 19 Desember 2016.
[[4]] Effendy. Onong Uchjana..2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi
Komunikologis. PT. Remaja Rosdakarya:Bandung.
[[5]] Anonymous. 2016. Pengertian Televisi Fungsi Sebagai Media Komunikasi
Massa dan Pengaruh Siaran Televisi” dalam http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-televisi-fungsi-sebagai.html diakses pada 19 Desember 2016.
[[6]] Esmaeko. 2016. “Cara Kerja atau Prinsip Kerja TV” dalam
https://esmaeko.wordpress.com/2012/11/08/cara-kerja-atau-prinsip-kerja-tv/ diakses pada 19 Desember 2016.
[[7]] Anonymous. 2016. “Cara Setting Receiver Parabola” dalam
http://3.bp.blogspot.com/-_VH5ddzzfc8/VY8k7T-uVqI/AAAAAAAACOY/fKarN4To2w8/s1600/setting%2Breceiver%2Bparabola.png diakses pada 26 Desember 2016.
[[8]] Mas Putz. 2016. “Cara Setting Receiver Parabola” dalam
http://www.masputz.com/2015/06/cara-setting-receiver-parabola-digital.html diakses pada 26 Desember 2016.

Comments

Popular Posts